Malam sudah anggun menyapa Permadani langit digelar tanpa cahaya Antara gulita dan sepinya dunia Terdapat satu hati terduduk lemah menggenggam tanya Denting piano menerpa sebuah hati nan pilu Menyayat
eRepublik News from Indonesia //www.erepublik.com/en/article/-prolog-diantara-sepinya-ruang-dan-waktu-2573155/1/20